Drama Korea Tentang Hukum Dengan Protagonis Wanita


Berkecimpung di seputar hukum, gue jarang nonton film tentang hukum, apalagi drakor, tapi beberapa waktu ini streaming online dipenuhi film tentang ruang persidangan tersebut. 

Kebetulan gue tengah mencari film tentang hukum dengan protagonis wanita.    Salah satunya "Extraordinary Attorney Woo".  Tayang di Netflix.


Film ini tentang seorang Woo Young-woo (Park Eun-bin), cewek dengan gangguan spektrum autisme yang merupakan anak baru di sebuah biro hukum. Walaupun memiliki banyak keunikan, tapi Young-woo sendiri adalah seorang jenius. Saat masih kecil dia sudah mampu menghafalkan satu kitab hukum dan menyebutkan pasalnya tanpa salah ketika terjadi peristiwa pidana.

Tantangan sebagai seorang berkebutuhan khusus adalah bagaimana dia bisa berjuang dalam dunia yang mengharuskannya bersosialiasi? Cerita ini cukup menghibur dan menarik. Akting Perk Eun-bin sebagai Young-woo meyakinkan. Gue suka geli saat cewek itu mulai melantur ke khayalan ikan pausnya yang khas. 


Drakor kedua adalah "May it Please The Court". Tayang di Disney+ Hotstar. Tokoh utamanya adalah No Chak-Hee (Jung Ryeo-Won) yang bekerja di sebuah biro hukum terkenal. Dia memiliki kemampuan sangat baik dan sangat berambisi menjadi partner di biro hukum tersebut. Namun ada masalah sehingga dia harus jadi pembela publik selama setahun bekerja sama dengan seorang rekan yang awalnya tidak disuka yaitu Jwa Si-Baek (Lee Kyu-Hyung).

Awalnya seperti cerita drama biasa, namun siapa nyana ternyata di tengah cerita ada kasus pembunuhan berantai yang tokoh pelakunya jadi misteri sampai akhir. Pembunuh berantai itu melibatkan semua tokoh yang dikenal oleh No Chak-Hee. Peran Jwa Si-Baek juga masih dipertanyakan disini.

Nggak banyak cinta-cintaan di drakor ini, lebih banyak mengurus masalah hukum dan pembunuhan.  Selain itu juga kita bisa merasakan suasana seorang yang bekerja di biro hukum Korea, dengan unsur patriarki serta senioritas cukup kental. Khas Asia sekali. Di film Barat mana ada seorang pegawai sampai sujud-sujud ke atasan saat melakukan kesalahan. 

Walaupun idenya menarik, menurut gue plot nya agak lambat, jadi kalau tidak tekun mengikuti bisa agak lepas kemana-mana. No Chak-Hee yang terlihat kuat di awal jadi gamang di pertengahan, untung kembali ke karakter semula di akhir dengan ending yang memuaskanlah.

Cukup direkomendasikan bila kamu memang penggemar drakor!

Punya rekomendasi lain drakor yang seperti di atas, nggak?




Post a Comment

0 Comments